Detail

Pemeriksaan HbA1c tersedia di Labkesda Kota Bogor Tahun 2017

Kabar gembira bagi para penderita diabetes di Kota Bogor, yaitu  Laboratorium Kesehatan Daerah menambah satu jenis pelayanan pemeriksaan kesehatan pada tahun 2017, yaitu Pemeriksaan HbA1c.

HbA1c adalah istilah yang digunakan dalam hubungannya dengan penyakit diabetes. HbA1c juga disebut sebagai hemoglobin A1c atau hanya A1c, mengacu pada hemoglobin terglikasi (A1c), yang mengidentifikasikan rata-rata konsentrasi glukosa plasma. HbA1c merujuk pada hemoglobin terglikasi. Hal itu terjadi ketika hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh, bergabung dengan glukosa dalam darah, menjadi ‘terglikasi’. Dengan mengukur hemoglobin terglikasi (HbA1c), dokter bisa mendapatkan gambaran keseluruhan dari rata-rata kadar gula darah selama seminggu atau sebulan.

Untuk penderita diabetes, hal ini penting diketahui karena semakin tinggi HbA1c, maka semakin besar risiko komplikasi penyakit terkait dengan penyakit diabetes.

Bagaimana HBA1c digunakan untuk mengukur rata-rata glukosa darah? Pada saat tubuh memproses gula, glukosa dalam aliran darah secara alami akan menempel pada hemoglobin. Jumlah glukosa yang dikombinasikan dengan protein ini berbanding lurus dengan jumlah total gula yang ada di sistem tubuh saat itu. Karena sel-sel darah merah dalam tubuh manusia bertahan hidup selama 8-12 minggu sebelum akhirnya diperbaharui kembali, pengukuran hemoglobin terglikasi (atau HbA1c) dapat digunakan untuk mencerminkan kadar glukosa darah rata-rata selama periode tersebut, menjadikan pengukuran HbA1c menyediakan ukuran jangka panjang yang berguna kontrol glukosa darah. Jika kadar gula darah dalam tubuh telah tinggi dalam beberapa pekan terakhir, HbA1c pada tubuh juga akan lebih besar.

Bagi orang yang sehat alias tanpa diabetes, kisaran nilai normal HbA1c adalah antara 4% sampai 5,6%. Kadar HbA1c antara 5,7% sampai 6,4% mengindikasikan peningkatan risiko diabetes, dan kadar 6,5% atau lebih tinggi mengindikasikan diabetes. Karena penelitian telah berulang kali menunjukkan bahwa kadar gula darah yang terus tinggi pada penyakit diabetes yang tidak terkontrol akan menyebabkan berbagai komplikasi yang berbahaya. Oleh karena itu sangat penting mengevaluasi apakah pengobatan yang diberikan selama ini berhasil atau tidak, yaitu dengan pemeriksaan HbA1c ini. Target nilai HbA1c untuk pasien diabetes adalah kurang dari 7%. Semakin tinggi hemoglobin A1c, semakin tinggi risiko komplikasi akibat penyakit diabetes melitus.